Sumatif Resensi Buku

                               Resensi Buku If We Make It through December

Identitas Buku

Judul: If We Make it through December

Pengarang/penulis: Auryn Vientania,

Giantara Alam, Nadia Ristivani, 

Quinn, Yossi Zahra

 Jumlah halaman:263

Tahun terbit: cetakan keempat, Mei 2023 

Harga: 110.000

Nomor seri: 978-602-220-483-1


Latar Belakang Pengarang

 Auryn Vientania atau kerap disapa Aurie adalah penulis muda asal Surabaya dan lahir di Jombang, 15 Oktober 2004. Kini Auryn sedang menempuh pendidikan di Universitas Padjadjaran, Bandung, Jawa Barat. Ia mulai menulis AU atau Alternative Universe saat masih duduk di bangku SMA kelas 11 dan dipublikasikan di twitter yang berhasil menarik perhatian penerbit. Saat ini, Auryn sudah berhasil menerbitkan empat novel, yaitu: Aster Lake, Turning Page, If We Make it through December, dan When We Were Young. 

 Giantara Alam atau Gia, merupakan penulis muda yang dikenal melalui ceritanya yang ia publikasikan di akun twitter @geeantara sejak 2019 dan berhasil menarik perhatian penerbit, kemudian menerbitkan buku pertamanya yang berjudul My Youth pada 2022, dan dilanjut dengan My universe termasuk If We Make it through December yang terbit bersamaan pada 2023. 

Nadia Ristivani atau yang biasa dikenal dengan pemilik akun @ijoskcripts adalah anak perempuan pertama dan cucu pertama yang lahir pada 12 Februari 2001. Sekarang Nadia telah menerbitkan lima novel, yaitu: Hello Cello, Hello (Again) Cello, If We Make it through December, Hilmy Milan dan The Camarro yang terbit bersamaan pada 2021.

Quinn adalah penulis AU atau Alternative Universe yang sering mengunggah karyanya di akun twitter @sunsteiiar. Quinn pertama kali mempublikasikan karyanya pertama kali pada 5 Agustus 2021. Kini, ia sudah menerbitkan dua novel, yaitu: High Reputation dan If We Make it through December.

 Yossi Zahra ialah penulis muda Indonesia yang dikenal melalui karya yang ia publikasikan di akun twitter @yyour_aa. Karya pertamanya yang ia tulis pada 2021, berhasil menarik perhatian penerbit bukune dan terbit pada 2022. Saat ini Yossi Zahra sudah menghasilkan dua novel, yaitu: Patuhi Rules dan If We Make it through December.

Sinopsis

Bulan Desember menjadi penentuan kelanjutan kisah yang terjalin antara dua sejoli.

Desember bagi Amai adalah menonton pertunjukan teater Bhanu--lelaki yang ditemuinya tiga bulan lalu, tapi rasanya sudah ia kenal sejak lama. 

Desember bagi Asyera adalah perenungan tentang perjalanan enam tahun bersama kekasihnya, Alga. Haruskah ia bertahan hanya karena sudah terlalu lama bersama? 

Desember bagi Djoeli adalah pertemuan-pertemuan dengan Khadafi dalam ruangan rapat. Mencuri pandang sambil menaruh harap di antara dua puluh lima orang lainnya.

Desember bagi Keisha adalah kesempatan untuk membalik permainan dengan menyatakan cinta kepada Laskar setelah membuat laki-laki itu menunggu selama setahun. 

Desember bagi Alesha adalah sendiri bersama salju musim dingin di Turki, menunda pulang ke Jakarta, karena takut bertemu masa lalu.

Desember adalah perhentian, tapi juga keputusan. Titik balik, juga titik akhir. Dan jikalau semua ini telah berlalu, apa yang akan terjadi bagi mereka?

Kelebihan

Buku novel ini cocok untuk pembaca yang menyukai cerita pendek, sehingga tidak perlu waktu banyak untuk menyelesaikannya. Buku novel ini juga memiliki banyak ide dan kisah yang disajikan oleh penulis yang berbeda-beda menjadikan buku novel ini memiliki ciri khas tersendiri, dan dipenuhi dengan gambar serta ilustrasi yang menarik--terlihat dari cover bukunya--sehingga menambah peminat untuk membaca novel ini. 

Buku novel ini memiliki alur cerita yang menarik, bahasa yang mudah dipahami, cerita yang realistis dengan hubungan asmara masa kini, hingga setiap tokoh mempunyai kesan dan kepribadiannya sendiri. Buku novel ini meninggalkan banyak pesan penting dan positif untuk setiap pembaca yang membaca buku ini. Setiap kisah meninggalkan kesan yang mendalam.

Kelemahan

Kelemahan pada novel ini memang tidak banyak, namun karna banyaknya penulis yang menulis buku ini, gaya kebahasaan yang berbeda, penyusunan kata, dan alur cerita yang berbeda-beda juga memengaruhi penyajian isi buku novel ini. Para pembaca juga mungkin akan kebingungan dan bertanya-tanya terkait penyelesaian konflik dalam cerita yang singkat. Hal ini menimbulkan pertanyaan lebih lanjut mengenai hal yang berkaitan dengan ceritanya.

Penutup

Secara keseluruhan, If We Make it through December adalah antologi yang menyentuh, menghangatkan hati pembaca, dan juga relatif sama dengan kisah-kisah cinta pembaca. Buku ini penuh dengan kesan yang mendalam dan berbekas, serta meninggalkan pesan positif yang bisa direnungkan para pembaca. Meski tidak sempurna, cerita ini banyak diminati khususnya pada kalangan muda dengan rentan usia 15-27 tahun. Bagi mereka yang menyukai cerita pendek, buku novel ini sangat direkomendasikan untuk penyuka cerpen. Menurut saya sendiri, buku novel ini cocok dibaca secara perlahan-lahan untuk merenungkan setiap bagian ceritanya yang tersirat kesan-kesan dan pesan-pesan yang mendalam, dan tidak membingungkan pembaca. Setiap bagian dari buku ini menyimpan banyak sekali bentuk-bentuk perasaan yang akan meninggalkan bekas di pikiran pembaca.

 

Komentar